FlOrEsA MuSiCa

Kabupaten Sikka beribukota di Maumere, secara geografis terletak diantara 8o22 - 8o50 LS dan 121o55 4 -122o41 30 BT. Kaaabutan Sikka sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Flores Timur, sebelah barat berbatasan dengan dengan Kabupaten Ende, sebelah utara berbatasan dengan Laut Flores dan sebelah selatan berbatasan dengan Laut Sawu dan memiliki luas wilayah 1731,91 Km2.
Taman wisata alam laut gugus Teluk Maumere, Pantai Nangahure, Pantai Waliti,Pantai Doreng, Pantai Koka, Kampung Sikka, Nua Bari, Watu Cruz, wisata pulau-pulau kecil nan indah merupakan beberapa wisata alam yang ada di kabupaten Sikka yang dapat dikembangkan sebagai potensi perekonomian. Kabupaten Sikka memiliki juga memilikiberbagai sarana dan prasarana penunjang daiantaranya Bandara Frans Seda yang bisa didarati pesawat jenisd Boeing 737 yang terletak di Maumere serta dukungan sarana pembangkit listrik, air, gas, dan telekomunikasi.

Bumi Kabupaten Ende yang berbukit-bukit menyimpan keindahan luar biasa. Di sanalah, di puncak Gunung Kelimutu, di kawasan Taman Nasional Kelimutu, terdapat danau yang populer dengan sebutan Danau Kelimutu atau Danau Tiga Warna. Kabupaten ini memiliki luas 2.046,60 km2 yang terbagi menjadi 13 kecamatan dengan Ende sebagai ibukota kabupaten. Wilayahnya sendiri berbatasan dengan Laut Flores di sebelah utara, Laut Sawu di sebelah selatan, Kabupaten Ngada di sebelah barat dan Kabupaten Sikka di sebelah timur.
Sebenarnya keindahan wilayah Ende bukan hanya Kelimutu. Panorama dasar laut dan hamparan pasir putih yang membentang hampir disepanjang pantai merupakan potensi pariwisata yang menjanjikan. Kabupaten Ende memiliki wilayah laut yang cukup luas yaitu wilayah utara dan selatan. Wilayah utara memiliki panjang garis pantai 111,120 Km dan wilayah selatan 94,357 Km. Dengan kekayaan alam lautnya Kabupaten Ende memiliki potensi sumberdaya ikan dan potensi sumber daya pantai yang cukup besar.Selain itu, bidang perikanan juga ditopang oleh pembudidayaan ikan air tawar yang dikelola/dibantu oleh pemerintah Kabupaten maupun yang dikelola secara swadaya oleh masyarakat Kabupaten Ende.

Kabupaten Flores Timur secara geografis terletak diantara 8o04 - 8o40 LS dan 123o57 BT- 122o38 BT. Kabupaten Flores Timur ini sebelah utara berbatasan dengan Laut Flores, sebelah selatan berbatasan dengan Laut Sawu, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Lembata dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Sikka. Luas wilayah Kabupaten Flores Timur 1.812,85 Km2.
Secara administratif Kabupaten Flores Timur ini terbagi menjadi 13 (tiga belas) Kecamatan, 17 (tujuh belas) Kelurahan, dan 201 Desa. Perairan Flores Timur yang luasnya 4.170,53 Km2 cukup potensial. Ditunjang dengan keberadaan tiga titik putaran arus yang menjadi tempat berkumpulnya ikan-ikan diantaranya Larantuka, Solor Barat, di Tanjung Bunga. Dengan konsentrasi nelayan berada di Kecamatan Solor Timur dan Larantuka. Hasil perikanan laut merupakan salah satu komoditas antarpulau terbesar selain jambu mete dan kelapa.
Alam wisata Flores Timur memiliki keunikan dan menggiurkan untuk digeluti. Budaya yang khas bersinggungan dengan Portugis dan adat serta ritual keagamaan peninggalan bangsa Portugis masih dilestarikan oleh penduduk setempat berdampingan dengan budaya lokal.


A JANJI UJUNG ARO FAJAR.MP3

Bilang Jo No.mp3

Bale Nagi.mp3

Inga Kita Se.mp3



DOLO DOLO FLOTIM.mp3

Lewo Titen.mp3

Trio Boru - Sayang Oa.mp3

Trio Boru - Te Macam Dulu.mp3

Yopie Latul-Oa Kewa.mp3

Kabupaten Ngada secara geografis terletak antara 8o-9o LS dan 120o445 - 1121o50 BT. Kabupaten Ngada ini sebelah utara berbatasan dengan dengan Laut Flores, bagian selatan berbatasan dengan Laut Sawu, bagian timur berbatasan dengan Kabupaten Nagekeo dan bagian barat berbatasan dengan Kabupaten Manggarai dan memiliki luas wilayah 1.6220,92 Km2.
Secara administratif Kabupaten Ngada terbagi menjadi 9 (sembilan) Kecamatan, 70 desa dan 16 kelurahan. Pada tahun 2006 kabupaten Ngada mempunyai total jumlah penduduk 250.305 jiwa yang terdiri dari 123.129 jiwa pria dan 127.176 jiwa wanita dengan tingkat kepadatan penduduk sendiri mencapai 82,39 per Km2.
Kabupaten Ngada pada tahun 2006 memiliki beberapa komoditi unggulan di sektor perkebunan. Komoditi yang dihasilkannya antara lain kelapa dalam sebesar 4.127 ton, kopi arabika sebesar 2.032 ton dan jambu mete sebesar 1.876 ton.
Kabupaten Ngada dikenal sebagai salah satu lumbung padi. Padahal luas lahan sawahnya hanya 8.207 Ha atau 2,7% dari luas lahan Kabupaten Ngada, selebihnya adalah tegalan, huma, hutan, perkebunan, dan hamparan padang rumput. Sentra padi sawah berada di Kecamatan Aesesa, Soa, dan Mauponggo. Lahan sawah di wilayah ini sudah terjangkau jaringan irigasi yang memungkinkan menanam padi daua kali setahun, penghasil padi gogo terbesar terletak di Kecamatan Boawae.